Judul : Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker
Penulis: Yon Thayrun
Penerbit: NouraBooks
Tebal : 216 halaman
Tahun terbit: Maret 2012
Penulis: Yon Thayrun
Penerbit: NouraBooks
Tebal : 216 halaman
Tahun terbit: Maret 2012
A.
Sinopsis
Novel
Medio 2005
ketika baru dilantik menjadi Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) memanggil
ajudannya Herwin Tri Nugroho Adi. Kepada Herwin Jokowi bertanya soal fungsi dan
tanggung jawab seorang ajudan. Herwin pun menjelaskan panjang lebar. Usai
mendengar penjelasan Herwin Jokowi meminta Herwin menghapus beberapa peraturan
protokoler yang “kaku”. Salah satu diantaranya dia tak ingin dikawal voorijder
kepolisian bila sedang dijalan.
“Beliau
inginnya nyantai dan tidak kaku. Bahkan ada beberapa peraturan protokoler yang
tak mau dilaksanakan,” kata Herwin dalam buku Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa
Rocker karya Yon Thayrun.
Gaya
kepemimpinan Jokowi memang ibarat musik rock: liar, mendobrak, keras dan tegas.
Dia menolak aturan protokoler yang njelimet dan hanya menjauhkannya dari
rakyat. Dia mendobrak sistem birokrasi yang mempersulit kemajuan masyarakat
Solo. Dia keras dan tegas menindak bawahan yang tidak sejalan dengan perubahan.
Singkat kata Jokowi adalah rockernya dunia politik.
Kisah lain
Jokowi bersama Herwin terjadi saat keduanya berkunjung ke Jakarta. Kala itu
Jokowi meminta Herwin memesan satu kamar di Hotel Mulia. Herwin menduga Jokowi
bakalan memintanya tidur di atas sofa. Tapi dugaan Herwin keliru. Dia malah
diminta Jokowi tidur satu kasur. “Pertama kali tidur satu bed dengan Bapak saya
tak bisa tidur sampai pagi. Saya takut, saya kan tatarannya sebagai ajudan,”
kenang Herwin.
Aturan
protokoler yang juga kerap ditabrak Jokowi adalah kegemarannya menggunakan
taksi saat sedang melakukan pekerjaan dinas di luar kota. Suatu hari ketika
akan menghadiri sebuah acara di salah satu hotel Jakarta, Jokowi datang
menggunakan taksi. Lantaran ulahnya itu panitia penyelenggara sampai kecele
dibuatnya. Mereka terus menunggu Jokowi di lobby hotel, padahal yang ditunggu
sudah masuk ke dalam ruang acara. “Bapak lebih memilih taksi atau mobil
rentalan,” kata David Agus Yunanto, ajudan Jokowi sekarang.
Sepak
terjang Jokowi di dunia politik bermula ketika dia menjabat Ketua Asosiasi
Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Solo periode 2002-2004.
Pola kepemimpinan Jokowi yang ngemong dan visioner membuat dia didampuk kembali
menjadi Ketua Asmindo periode 2004-2008. Baru setahun memimpin kembali Asmindo
Jokowi malah mengundurkan diri. Rekan-rekannya di Asmindo mendorong dia maju
dalam bursa Pilkada Walikota Solo 2005 dengan menggandeng Ketua DPC PDIP Kota
Solo, F.X. hadi Rudyatmo. Di babak ini Jokowi menang dengan perolehan suara
lebih dari 37 persen, mengalahkan pasangan incumbent Selamet Suryanto-Hengky
Narto Sabdo.
Tiga bulan
pertama menjabat Walikota Solo, Jokowi langsung menggebrak dengan memangkas
masa waktu pembuatan KTP dari dua minggu menjadi satu jam. Berikutnya dia
mengefisienkan sistem layanan perizinan. Apabila sebelumnya mengurus izin usaha
di Kota Solo mesti memakan waktu enam bulan, memangkasnya menjadi tinggal enam
hari.
Usaha
Jokowi mereformasi birokrasi Kota Solo bukan perkara mudah. Dia terpaksa Jokowi
terpaksa harus memberhentikan sejumlah camat dan lurah yang membalelo
menginginkan status-quo. “saya mencopot lurah dan camat karena tidak punya niat
menolong masyarakat,” ujar Jokowi.
Apa yang
dilakukan Jokowi seolah menjadi sesuatu yang abnormal. Ketika kebanyakan
pejabat negeri ini asik mempersulit hubungannya dengan rakyat dengan mekanisme
birokrasi yang njelimet, Jokowi justru memangkasnya menjadi lebih luwes dan
karenanya lebih gampang diakses masyarakat. Gilang-gemilang prestasi Jokowi
membuat masyarakat Solo kembali mempercayainya. Di Pilkada Kota Solo
berikutnya, Jokowi menang telak atas lawan-lawannya dengan perolehan suara di
atas 90 persen.
Kampanye
terselubung?
Sulit rasanya menghindari dugaan bahwa buku ini merupakan bagian dari kampanye terselubung Jokowi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Maklum saja, di samping isinya yang terlalu mengagung-agungkan Jokowi, buku ini hadir bertepatan dengan momentum pencalonan Jokowi menuju kursi DKI-1. Namun, apapun alasan dan motivasinya, buku ini mengajarkan banyak hal tentang cara menjadi pemimpin yang dicintai. Pemimpin yang dicintai bukanlah mereka yang sibuk dengan tetek-bengek aturan protokoler, namun mereka yang mampu menerjemahkan keinginan rakyat
Sulit rasanya menghindari dugaan bahwa buku ini merupakan bagian dari kampanye terselubung Jokowi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Maklum saja, di samping isinya yang terlalu mengagung-agungkan Jokowi, buku ini hadir bertepatan dengan momentum pencalonan Jokowi menuju kursi DKI-1. Namun, apapun alasan dan motivasinya, buku ini mengajarkan banyak hal tentang cara menjadi pemimpin yang dicintai. Pemimpin yang dicintai bukanlah mereka yang sibuk dengan tetek-bengek aturan protokoler, namun mereka yang mampu menerjemahkan keinginan rakyat
B. Unsur Intrinsik Novel
1.
Tema
·
Jokowi pemimpin rakyat berjiwa keras
2.
Tokoh
·
Tokoh Utama : Jokowi
·
Tokoh Kedua : Herwin
·
Tokoh Ketiga : imas dan hesa
·
Tokoh Pembantu : Mega, Fany, Dhyas,
Yudhi, Rendra, Pak Sinar, Ruben, Yudha, Brian
·
Tokoh Piguran : Pak Yudi, Bu Rona, Hendra,
Diki, Anggra, H. Bakrie, Emi
3.
Penokohan
·
Jokowi : tokoh yang tegas dan berjiwa “rocker”
·
Herwin : tokoh yang bersifat penurut dan tak
banyak bicara
·
Penokohan lainnya
4. Alur
Alur maju mundur, dimana novel menceritakan keadaan Jokowi saat itu kemudian harus kembali kepada masa lalu untuk menjelaskan alasan mengapa Jokowi akhirnya memimpin solo sebagai seorang walikota. Dan akhirnya kembali maju dengan menceritakan imas dan hesa akhirnya bertemu.
Alur maju mundur, dimana novel menceritakan keadaan Jokowi saat itu kemudian harus kembali kepada masa lalu untuk menjelaskan alasan mengapa Jokowi akhirnya memimpin solo sebagai seorang walikota. Dan akhirnya kembali maju dengan menceritakan imas dan hesa akhirnya bertemu.
5. Keunggulan dan Kelemahan Novel
-
Keunggulan :
·
Memberikan pandangan tentang apa arti
hidup
·
Memberikan semangat juang kepada
orang yang lemah ketika sudah tidak ada harapan lagi
·
Bahasa yang mudah dipahami
·
Penjelasan penokohan terlihat jelas
sekali
-
Kelemahan :
·
Banyak kata – kata asing yang sulit
dimengerti untuk pemula
·
Cover yang kurang menarik
6. Nilai yang terkandung :
·
Nilai saling menghargai
·
Nilai moral seperti : menolong orang
lain walaupun kita tidak kenal
·
Nilai immoral seperti : memberikan
sesuatu yang ita punya sekalipun kita butuh namun orang lain lebih membutuhkannya
dari kita.
Kesimpulan : Novel ini
pantas dibaca untuk siapa saja, terutama untuk kita yang ingin mengerti apa
arti kesuksesan sesungguhnya. Sesuai konsep nya yang inspirasional, novel ini
memberikan kita banyak inspirasi, pesan dan kesan yang dapat mengalir hingga ke
lubuk hati dan pikiran. Sebuah novel yang mudah dipahami karena menggunakan
bahasa yang sederhana.
Daftar Pustaka : Thayrun,
Yon.2012.Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker.Jakarta:Naura Book Publishing
NAMA : RONALDO VIKTOR
S
KELAS : 1EA28
NPM : 1A213507
Tidak ada komentar:
Posting Komentar